Kamis, Juni 17, 2010

GEMESSSSSSSSSSSS!!!!


Ada seorang perempuan yang selalu bikin aku nggak tahan untuk segera mencubit pipi tirusnya. Dia menggemaskan, dia lucu, dia unik, dia aneh, dia ngangenin. Dia adalah Melisa... Kekasihku tersayang, belahan jiwaku yang selalu memaksaku bilang KANGEN KANGEN KANGEN.

Kuberitahu, apa yang membuat perempuan bermata indah itu menjadi perempuan yang paling menggemaskan:

Episode Pertama
Dia siang hari bolong yang panasnya naujubileh menjalik, aku sibuk membetulkan jok motor yang rusak. Saat aku berkeringat... Tiba-tiba terlontar kalimat yang menggairahkan dari bibir Mel:
"Hon, mau aku buatin es jeruk nggak?"
"MAUUUUUUUU!!!!" Sakin nafsunya bibirku sampe monyong lima senti waktu memberikan jawaban.
"Sayangnya, aku yang NGGAK MAU. Hahahahaha!"
"Loh bejimane, tadi nanya mau dibikinin es jeruk nggak?"
"Iya emang aku nanya gitu."
"Iya, aku mau."
"Iya, ngerti... sayangnya aku yang nggak mau bikinin kamu. Hahahahahaha"
"Huh!!! Jangan Ngomong!!!" Manyunnya bibirku lebih panjang dari pada saat aku teriak MAUUUUUUUUU!!!!

Episode Kedua
Kamar kami baru saja disemprot pengharum rungan. Aroma mawar semerbak, membangkitkan gairah cinta. Aku mendekati Mel, menghembuskan nafas lembut di lehernya, dan bertanya.
"Say, saat bercinta dengan aku, kamu nafsu sama tubuhku kan?"
Mel menjawab enteng, "Kadang-kadang, kalau bentuknya lagi bagus."
"MAKSUD LO???" Suasana romantis berubah jadi horor.

Episode Ketiga
Aku sedang memperhatikan raut wajahku di kaca. Menyisir rambutku berulang kali. Mel yang saat itu baru saja masuk kamar segera memeluk tubuhku dari belakang. Sambil senyum, kuajukan pertanyaan kepadanya.
"Aku cakep nggak say?"
"Duh, susah amat pertanyaanya. Kamu mau aku jawab bohong apa jujur?"
"Yang bohong dulu deh!"
"Kalau yang bohong, yaaaa kamu JELEK!"
"Hah? Kalau yang jujur?"
"Yang jujurnya, ya kamu... duh nggak tega ngomongnya..."
"Ngomong aja!!!"
"Kamu JELEK BANGET!!!"
"ASEMNYAAAAAAAAAA"

Episode Keempat
Waktu itu pukul satu pagi saat Mel membangunkan aku.
"Hon, Hon bangun Hon."
"Heh?"
"HON BANGUN!!!"
Dengan berat aku membuka mata. Sekuat tenaga mencoba duduk dipinggir ranjang lalu menarik tangan Mel keluar kamar.
"Loh mau kemana Hon?"
"Ke kamar mandi kan?"
"Ngapain?"
"Loh kamu bangunin aku bukannya minta diantar pipis?"
"Bukan, aku nggak mau pipis kok."
"Oh, ya udah aku ambilin air minum ya?"
"Ini udah ada." Mel mengangkat seteko air.
"Terus kalau bukan minta diaterin pipis atau minta diambilin minum, kamu mau ngapain bangunin aku?"
"Hm... Duh Hon.. Cuma mau ngingetin kamu, jangan lupa bobo ya."
"GEBLEK!" Aku mengacak-acak rambut Mel,

Episode Kelima
Malam itu aku mengendap-endap mencari setoples camilan. Meskipun hari ini aku sudah banyak makan kripik singkong dan Mel sudah melarang aku untuk menyentuhnya lagi lantaran penyakit radang tenggorokanku yang gampang sekali kambuh, tapi hawa nafsu yang menggelora ini tak bisa terbendung lagi.

Malam itu, Mel sudah tidur, berarti toples camilanku sudah tidak ada penjaganya lagi. Hihihihi Setelah beberapa menit mencari akhirnya ketemu juga toples camilan kesayangan... Tapi jujur aku kaget bukan kepalang saat melihat toples camilan itu dililit lakban berkali-kali... Dan tulisan di toples itu loh... bikin aku patah hati.... Hikh... Hikh... Hikh...

EH HIDUNG...
AKU UDAH TAHU DEH
KAMU PASTI DIAM-DIAM BAKALAN NYARI TOPLES INI LAGI KAN?
UDAH NYERAH AJA
LAGIAN KRIPIK SINGKONGNYA, UDAH AKU KASIH KUTUK
BARANG SIAPA MEMAKANNYA
MAKA HIDUNGNYA AKAN MAKIN BONGSOR
BUKAN LAGI SEPERTI JAMBU AIR
TAPI PEAR BANGKOK
RASAIN!!!

Saat aku kembali ke kamar dengan muka sedih, Mel malah cekikikan....
"Ada ya orang kayak lo!!!"
"Hehehehe. Ada dong!"
"GEMESSSSSSSSSSSSS!!!"