Ke mana saja aku selama ini? Aku ada di sini. Belakangan aku menjadi begitu labil. Ada banyak pertanyaan yang tiba-tiba datang dan tak mampu aku jawab. Aku lebih sering menyendiri, duduk dipojokan, sambil menghabiskan buku-buku. Akhir-akhir ini aku bergelut dengan pikiranku sendiri. Pikiranku menjelajah kemana pun ia mau. Aku mulai berpikir tentang banyak hal. Tentang Tuhan, tentang Mel, tentang rumah, tentang kasih ibu, tentang banjir, tentang keluarga, tentang sahabat-sahabat dunia mayaku, tentang masa kini, masa depan dan kehidupan setelah kematian.
Entahlah apakah sekarang aku semakin arif, semakin bijaksana dan semakin sabar. Entahlah apakah aku sekarang semakin berguna, bermakna dan memberi dampak. Entahlah... Belakangan ini aku merasa banyak mengalami kegagalan sebagai manusia. Aku merasa gagal menjadi anak ketika melihat ayahku menangisi hidupnya. Aku merasa gagal menjadi kekasih ketika Mel menyembunyikan wajahnya di bawah bantal, menangis karena ulahku. Aku merasa gagal menjadi manusia ketika aku lebih memilih membekap Mel semalaman saat hujan turun, padahal di tempat lain, beberapa anak jalanan menungguku. Perenunganku terhadap keberadaan dirikulah yang membuat aku menyadari betapa gagalnya aku.
Wajarkah aku gagal? Bukankah masih terlalu muda untuk aku hidup begitu sempurna? Jangan, aku tak boleh menjadikan kemudaan sebagai alasan untuk tidak melakukan hal yang terbaik. Dalam kesadaran itu, aku mencoba memperbaiki berbagai kegagalan. Aku coba untuk menghampiri ayahku, menghapus air matanya, memeluknya dan menyatakan betapa aku menyayanginya. Aku mulai bersikap lebih dewasa terhadap Mel, seperti pesan sahabatku Frizzy Jo: "Ayo dong Den, lo mesti lebih dewasa. Kan lo lebih tua dari Mel." Dan juga seperti pesan Kakakku Bening yang selalu menasehati agar selalu memberikan kasih dan kelembutan kepada partner. Aku juga mulai menyemangati diriku untuk mengajar anak-anak lebih giat.
Semoga aku akan menjadi manusia yang lebih baik. Manusia yang lebih manusiawi. Semoga dalam kemudaan aku menjadi manusia yang begitu matang. Semoga...