Jumat, Maret 26, 2010

Anniversary tahun ini


Dari mana yha awalnya kenapa aku bisa jatuh cinta kepadamu??? Mungkin orang-orang yang pernah melihatmu akan bilang bahwa aku jatuh cinta kepadamu karena kamu cantik. Iya seh kamu emang cantik, dan cuma orang aneh yang bilang kamu nggak cantik. Sebagai perempuan, kecantikan kamu itu sempurna...

Tapi, kalau benar aku jatuh cinta padamu karena kamu cantik, mengapa aku butuh waktu hingga tiga tahun untuk meyakinkan diriku bahwa aku mencintaimu??? Bukankah cukup waktu 2 menit untuk cinta yang datang dari mata lalu turun ke hati? Kalau gitu berarti aku tidak jatuh cinta pada fisikmu.

Berawal dari hari itu, saat aku ditugaskan untuk membeli peralatan Sekolah Minggu, aku memilih kamu untuk menemaniku. Bukan, sekali lagi bukan karena kamu tercantik diantara teman-temanmu, tapi karena cuma kamu yang masih libur sekolah. Dan hari itu untuk pertama kalinya kita pergi berdua meski telah tiga tahun kita berteman. Mungkin... hari itulah aku jatuh cinta padamu... karena sejak hari itu aku tidak berhenti memikirkanmu, dan bukankah sejak hari itu juga kamu selalu merindukanku???

Memang semua berawal dari jauh sebelum hari itu, aku sudah mengagumi pribadimu yang sabar dan kau sudah jatuh cinta pada kharismaku, pada caraku membacakan puisi, tapi mungkin hari itu adalah moment dimana kita yakin tentang perasaan khusus yang kita miliki satu sama lain.

Mulai hari itu kan kita jadi sering membuat pertemuan-pertemuan. Kita mencari-cari alasan untuk bisa bertemu. Entah memintamu mengantarku membeli baju untuk papaku, atau menjemputmu di sekolah, atau menemanimu belajar, atau mengantarmu mencari tempat kuliah. Juga kamu yang terkadang pura-pura sakit supaya aku jenguk. Intinya kita sering bertemu, dan tidak ingin saling melepas.

Ah... masa PDKT memang masa yang paling indah. Aku jadi benar-benar ganjen. Berdandan habis-habisan. Aku selalu wangi dan motorku selalu bersih. Masa PDKT adalah masa pengorbanan gila-gilaan, kamu ingat??? bahkan aku rela membantu kakakmu mengupas berkilo-kilo kacang hingga tanganku keriput hanya agar bisa bersamamu. Duh say kalau nggak demi kamu aku nggak mau deh ngupasin kacang yang banyaknya naujubileh satu persatu. Atau kamu ingat, aku menempuh jarak puluhan kilo meter hanya untuk meminjam bukumu, semua aku lakukan hanya untuk berjumpa denganmu. Meski hanya sebentar, tapi aku rela melakukan semuanya, karena berjumpa denganmu adalah candu untukku. Halah!!!

Hingga malam itu, rasanya kita tidak bisa lagi membohongi perasaan dan bersembunyi dibawah moral dan etika. Kuberanikan diri, dua tahun lalu dalam ruang gelap tanpa setitikpun cahaya, kutanyakan padamu,
"Kamu cinta aku?"
"Iya"
kamu jawab malu-malu. Hatiku penuh dengan bunga, ada yang putih dan ada yang merah.
"Kalau gitu kita jadian yha???"
"Iya, ya udah jadian" kamu jawab dengan lebih malu-malu

Aha..... Sekarang sudah dua tahun... Nggak berasa yha??? Dua tahun bersamamu adalah dua tahun terbaik dalam hidupku. Meski badai dan cobaan datang, tapi ingin kukatakan hal yang bukan gombal bahwa aku bahagia berasamamu, lebih dari yang mereka tahu...

Happy anniversary my princess.

Senin, Maret 22, 2010

Ulang Tahunmu Kali Ini...

Entah kalimat apa lagi yang harus aku tulis untuk mengungkapkan cintaku padamu. Kalau seluruh dedaunan menjadi kertas dan lautan menjadi tinta, maka pohon-pohon tak lagi berdaun dan lautan telah habis kering. Sebab tiap detik aku memetik dedaunan itu dan menuliskan puisi cinta untukmu.

Jadi aku bingung ingin menulis apa di hari ulang tahunmu ini. Bukankah ciuman yang kuhadiahkan di keningmu semalam lebih dari jutaan puitis? Dan bukankah bait-bait doa yang kita panjatkan semalam telah mengungkapkan semua rasa cintaku kepadamu. Jadi apa yang harus aku tulis lagi, akupun tak tahu. Maka, tanyakanlah tetang rasaku pada dedaunan yang melayang ditiup angin sambil mendendangkan puisi cinta yang aku tulis dipunggungnya. Dengarkanlah dendangnya sayang:


Aku suka matamu
karena mata itu selalu memandangku sebagai manusia sempurna


Aku suka telingamu
karena telinga itu tidak pernah lelah mendengar keluh kesahku


Aku suka bibirmu

karena bibir selalu mengeluarkan pujian yang t
idak gombal, kritikan yang membangun dan doa-doa yang tulus

Aku suka tanganmu

karena tangan itu selalu mengenggamku dalam suka duka, sehat sakit, tawa tangis, kaya miskin


Aku suka tubuhmu

karena tubuh itu selalu memelukku erat demi menghantarkan kekuatan


Aku suka kakimu

karena kaki itu selalu setia melan
gkah mendampingiku kemanapun aku pergi

Aku suka kamu...
seluru
hnya...
Aku tergila-gila padamu

Padamu seutuhnya...

Untuk lebah madu-ku tersayang

Kuhadiahkan kecupan di bibirmu

Kecupan yang lebih manis dari madu


Selamat U
lang Tahun sayang...


NB:
Sumpah dan suer say, setengah mati nyari kue yang berbentuk lebah sesuai dengan arti namamu dan berwarna pink sesuai dengan warna kesukaanmu... Huh! Demi cinta... Cinta oh cinta... Beginilah cinta... deritanya tiada akhir....



Senin, Maret 08, 2010

Tahun Lalu...


Sudah setahun belalu kekasihku, tapi sakitnya masih begitu menyengat. Hari itu adalah hari terburuk bagi kita. Dimana pedang yang bernama norma menyayat-nyayat cinta kita. Kita terhempas kesudut. Mulut kita yang menganga disumpal kain agama dan susila hingga penuh. Tak ada pembelaan darimu dan dariku pada hari itu. Karena norma, agama dan susila itu telah membungkam semua kata.

Kita adalah perempuan dursila, najis dan penuh noda yang diadili oleh moral. Kita terhempas ke jurang terdalam tak bertepi. Luka, lemah, menghancurkan semua bangunan moral yang telah kita dirikan dengan bangga. Sungguh, aku sangat takut kehilanganmu, hingga matilah seluruh saraf di tubuhku. Aku tak bisa lagi menjadi pahlawanmu, karena hari itu hilanglah kekuatanku seiring dengan matinya sebuah harapan. Aku adalah drakula yang kehilangan taring, macan yang kehilangan cakar, rajawali yang kehilangan sayap, dan perkutut yang kehilangan bunyi.

Ah... aku pasrah kekasihku, jika memang hari itu aku harus kehilanganmu. Aku rela! Bawalah jiwa dan hidupku bersamamu. Karena jika hari itu aku melangkah pergi meninggalkanmu, maka tubuhku hanya sebuah cangkang yang dihidupi oleh jiwa yang membusuk.

Tapi... ternyata semua tidak pernah berakhir. Cinta menguatkan kita bertahan dalam kelemahan, cinta membuat kita rela mati dalam kecintaan kepada hidup, cinta membuat kita rela terhina, diinjak-injak dan dibuang.

Ambilah semua yang aku punya, tapi jangan pisahkan aku dari orang yang kucintai.

Hari ini, marilah kita menciumi kaki Tuhan dengan penuh air mata. Sebab Dia adalah Tuhan yang selalu mendengar rintih dan doa, kelu dan kesah, mohon dan harap. Hari ini, aku mendapatkan tubuhmu saat mataku terbuka. Maka bait yang ingin keluar dari bibirku adalah puja dan puji bagi Tuhan. Dalam nafasmu yang kuciumi dengan cinta, kurasakan kasih Tuhan yang damai menyusup ke celah paru-paruku. Sungguh, semua adalah anugerah Tuhan.

Janganlah kau benci hari itu kekasihku. Karena hari itu telah mengajari kita banyak hal besar. Tentang betapa sayangnya Tuhan kepada kita, betapa berharganya sang kekasih, betapa besarnya pengampunan yang diberikan kepada kita dan betapa setianya sahabat-sahabat kita.

Mereka, sahabat-sahabat tersayang adalah seberkas sinar. Dalam pangkuan mereka kita berteduh. Lemah memang, tapi mereka menyinarinya dengan kehangatan. Kisah, sakit dan luka ini kusembunyikan dalam genggaman para sahabatku. Dalam remuk hati mereka memeluk kita, dalam tangis mereka menghapus air mata kita, dan dalam harap mereka memanjatkan doa-doa untuk kebersamaan kita.

Maka untuk kesakitan yang tiada tara setahun silam. Kukecupkan ucapan terima kasih pada bibir kalian... Bening, Jo, Carry dan Perempuan Aneh...

Sabtu, Maret 06, 2010

Siapakah Kamu Hai Perempuan?


Siapakah kamu hai perempuan? Harum tubuhmu adalah pesona yang membunuh. Aku mengigil merindumu. Tawamu adalah matahari yang menyengat dan senyummu adalah salju yang lumer di padang gersang.

Siapakah kamu hai perempuan? Penjaga malam yang setia. Bulan kawalmu untuk membelai lembut keningku. Mengapa kau terjaga pada malam gelap sayang? Tidakkah matamu mengantuk? Untuk menjagakukah? Ah... Tak perlu... sebab cintamu telah memagariku.

Siapakah kamu hai perempuan? Pemiliki bola mata coklat yang lembut memandangku. Semalam matamu memberitahuku betapa berharganya aku bagimu. Tak perlu kau berucap, sebab seluruh isi hatimu telah kuketahui.

Siapakah kamu hai perempuan? Kakiku kau ciumi dengan cinta. Ada kopi dan roti di pagi hari. Ada tongkol goreng dan tumis buncis di siang hari. Ada telor balado dan ayam goreng di malam hari. Ada cinta dan gairah di tengah malam.

Siapakah kamu hai perempuan? Tergila-gila ku memujamu. Jatuh cinta pada lekuk tubuhmu, pada lentik jarimu, dan pada halus kulitmu. Rengkuhlah aku dalam sujud pemujaan. Belailah rambutku dengan sayang.

Siapakah kamu hai perempuan? Kamu... kekasihku...