Sabtu, Maret 14, 2009

Pembenci Hidup VS Penikmat Hidup


Pembenci hidup akan berkata:
Buanglah cerita tantang hujan. Mereka menerobos jatuh ke bumi. Tanah becek di sana-sini. Matahari ngumpet dibalik awan hingga cucian tak kunjung kering di jemur. Kali-kali kepenuhan. Air meluap membanjiri rumah. Ada kasur, DVD, TV, komputer, tape dan alat elektronik lainnya yang tenggelam. Semua rusak. Rugi bandar. Aku benci hujan.

Penikmat hidup akan berkata:
Berceritalah tentang hujan. Mereka merintik jatuh ke bumi. Memberi kesegaran dan kesuburan. Sebentar lagi tunas-tunas akan bersemi. Batang-batang pohon bergerak ke langit. Daun-daun segar menghijau. Bunga-bunga bermekaran dan buah-buah dipanen. Aku cinta hujan

Pembenci hidup akan berkata:
Buanglah cerita tentang matahari. Ia menyengat masuk kesela-sela jaket saat jalanan ibu kota macet. Panasnya membuat tubuh basah kuyup oleh keringat. Kaki dan tangan terbakar hitam. Bintik-bintik noda bermunculan di wajah. Kulit rusak, wajah rusak. Rugi bandar. Aku benci matahari.

Penikmat hidup akan berkata:
Berceritalah tentang matahari. Ia setia menyapa saat pagi. Memberi kehangatan pada tubuh yang mengigil. Bayi-bayi dijemur, matahari menganugrahkan kekuatan pada tulang mereka. Ibu-ibu tersenyum cuciannya kering. Penjemur cengkeh dan ikan asin bersorak gembira. Aku cinta matahari.

Pembenci hidup akan berkata:
Buanglah cerita tentang gunung. Ia gampang sekali murka. Lahar panas akan menyapu bersih. Membakar manusia dalam lelehan api. Rumah-rumah lebur, pepohonan ancur. Debu-debu berterbangan menyesakan dada. Semua lenyap. Rugi bandar. Aku benci gunung.

Penikmat hidup akan berkata:
Berceritalah tentang gunung. Ia bagaikan kaki langit yang menjulang mencapai cakrawala. Menghadiahkan mata air terjenih untuk diminum. Udaranya sejuk menyegarkan paru-paru. Embun menetes di dedaunan, menggambarkan kesempurnaan pagi. Aku cinta gunung.

Pembenci hidup akan berkata:
Buanglah cerita tentang malam. Kegelapan menaungi bumi. Jalan-jalan tak lagi terlihat. Bocah-bocah terpelecok ke comberan, menangisi bajunya yang kotor dan bau. Para penjahat mulai bekeliaran menunggu di ujung-ujung jalan. Perempuan korban rampok menangisi tas dan handphone-nya. Semua menangis. Rugi bandar. Aku benci malam.

Penikmat hidup akan berkata:
Berceritalah tentang malam. Angin semilir menyejukan. Di langit ada bintang berkelipan dan bulan yang sedang main mata. Lampu-lampu taman bersautan. Kembang api indah sempurna pada langit gelap. Aku cinta malam.

Indah dan nikmatnya hidup, bergantung pada cara kita memandang hidup

2 komentar:

  1. Hahaha...Rugi bandar.... Bandarnya udah kegaruk Den...

    BalasHapus
  2. @ Rie, Hahahahaha. Emang pakong or togel Rie

    BalasHapus