Saat cinta tidak lagi menjadi sebuah kisah biasa. Saat cinta mewarnai segala sisi kehidupan. Saat cinta mengajar, mengubahkan dan membangun. Saat manis dan pahitnya cinta menguntai sejarah. Dan saat sejarah cinta harus diabadikan.
Sejarah Cinta
Setiap kisah adalah sejarah
Cinta adalah sebuah kisah
Cinta adalah sejarah
Tak kubiarkan sejarah menghilang di udara
Maka aku abadikan kisah ini dalam goresan kata-kata
Agar cinta itu abadi
Agar sejarah itu selalu dikenang
Cinta adalah sebuah kisah
Cinta adalah sejarah
Tak kubiarkan sejarah menghilang di udara
Maka aku abadikan kisah ini dalam goresan kata-kata
Agar cinta itu abadi
Agar sejarah itu selalu dikenang
Jumat, Desember 12, 2008
Salute
Duh, sibuk banget deh dua minggu ini. Semua energi terkuras oleh kerjaan yang banyaknya dah sampai ke tingkat ngeri. Kalau dah sibuk gini yang ada aku jadi bertindak senaknya. Pulang langsung lepas sepatu dan ditaruh sembarangan, kaos kaki dilempar ke kolong meja. Langsung badan direbahkan di lantai. Malas makan, malas mandi, malas ngomong, malas nulis, malas baca, malas nonton. Pokonya malas las las las. Tak ada energi yang tersisa di rumah. Semua energi sudah kuserahkan 100% kepada kantor tercinta.
Tapi untung Mel nggak ikut malas-malasan. Dia dengan gesit merapikan sepatuku, berkejar-kejaran dengan anjing kesayanganku yang lari kesana-sini sambil mengigit kaos kakiku yang bau ikan asin. Dia juga dengan cekatan menyiapkan makan malam, dengan ramah membujuk aku makan. Kalau dah begini sifat manjaku langsung keluar yang endingnya memaksa Mel menyuapiku makan. Setelah makan mataku sudah berat, aku langsung tidur. Tanpa cium Mel, tanpa cuci muka, tanpa gosok gigi, tanpa ganti baju, tanpa mandi, tanpa cuci kaki.
Aku ngerti Mel pasti juga ingin langsung selonjoran. Tapi tugasnya tidak pernah berakhir. Kalau bukan dia yang mencuci piring, siapa lagi? kalau bukan dia yang menyetrika baju kerja kami, siapa lagi? kalau bukan dia yang merapikan rumah, siapa lagi? kalau bukan dia yang mengerjakan tugas kuliahnya, siapa lagi? Dia masih terjaga, masih bekerja hingga larut tiba. Jam 2 pagi perempuanku ini baru tidur. Dan jam 4 pagi dia sudah bangun lagi. Aku baru dibangunkannya jam 6.
Matanya sembab, ada lingkaran hitam yang pekat di sekeliling kelopak matanya. Dia benar-benar lelah. Kekasihku lelah, tapi tak mau mengatakan dirinya lelah. Dia lelah tapi dengan riang menjalankan tugasnya. Dia lelah, tapi tidak membuat dunia menjadi ikut lelah bersamanya. Dia lelah, tapi sebisa mungkin tetap menjadi penyemangat bagi partnernya. Dia lelah, tapi tak mau diistimewakan.
Aku jadi benar-benar malu. Siapa bilang rentan usia 6 tahun membuatku menjadi terlihat dewasa darinya? Mel jauh lebih dewasa dari aku, jauh lebih arif, jauh lebih bijaksana. Untuk semuanya ini kuhadiahkan kata SALUTE untuknya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar