Saat cinta tidak lagi menjadi sebuah kisah biasa. Saat cinta mewarnai segala sisi kehidupan. Saat cinta mengajar, mengubahkan dan membangun. Saat manis dan pahitnya cinta menguntai sejarah. Dan saat sejarah cinta harus diabadikan.
Sejarah Cinta
Setiap kisah adalah sejarah
Cinta adalah sebuah kisah
Cinta adalah sejarah
Tak kubiarkan sejarah menghilang di udara
Maka aku abadikan kisah ini dalam goresan kata-kata
Agar cinta itu abadi
Agar sejarah itu selalu dikenang
Cinta adalah sebuah kisah
Cinta adalah sejarah
Tak kubiarkan sejarah menghilang di udara
Maka aku abadikan kisah ini dalam goresan kata-kata
Agar cinta itu abadi
Agar sejarah itu selalu dikenang
Jumat, November 20, 2009
Berikanlah Aku Penis
Berikanlah aku penis dan segala kelengkapannya, karena aku ingin membuahi sel telur dalam rahim Mel. Aku ingin rahimnya mengandung anak dari benihku, sebab aku ingin memiliki anak yang secantik maminya, namun memiliki mata sipit dan tulang pipiku.
Aku ingin tahu bagaimana rasanya menemani Mel selama ia mengandung anakku. Memberikannya susu, buah, sayur, daging, berbagai vitamin dan makanan yang bergizi demi pertumbuhan janinnya. Dalam perut maminya anakku akan mendapatkan belaian kasih sayang dan kesejukan musik klasik Mozzart. Dalam perut maminya, anakku bertumbuh sempurna.
Aku ingin menemani Mel membeli perlengkapan bayi. Dari mulai tempat tidur dengan kelambunya, batal dan gulingnya, perlak bayi, kain bedong, bak dan perelengkapan mandi, baju bayi, cat tembok warna-warni, kain gendong, botol susu, dot, kaos kaki, sarung tangan, topi dan perlengkapan makan.
Aku ingin mendampingi Mel saat ia gemetar menahan rasa sakit bersalin. Akan kupeluk tubuhnya erat, menyeka keringatnya dan menyemangatinya hingga seorang bayi mungil merobek vaginanya untuk tiba di bumi. Tangis anakku kencang sekencang lonjakkan kegembiraan hatiku. Kupeluk dan kuciumi Mel untuk mengucapkan terima kasih atas semua pengorbanannya. Anakku perempuan, dia cantik, mirip seperti maminya, kulitnya putih, rambutnya sedikit. Aku menghela nafas kelegaan ketika melihat hidung anakku yang mirip dengan hidung maminya. Fiuh! Akhirnya doa yang kupanjatkan siang dan malam agar hidung anakku tidak mirip dengan hidungku, dijawab oleh Tuhan. Tubuh anakku sesempurna tubuh maminya. Setelah dokter selesai membersihkannya, anakku diberikan kepada maminya untuk disusui. Agak perih memang, tapi Mel berusaha menahannya demi buah hati kami. Aku mencium anakku dalam, seakan tidak mau melepaskannya.
Aku ingin tahu bagaimana rasanya menggendong bayi mungil. Anakku menangis pagi, siang, sore dan malam. Entah karena dia ngompol, atau karena ingin menyusu pada maminya. Kami dibuat pusing oleh pekerjaan menyusui dan menganti popok. Pada malam hari, Mel harus bangun dua jam sekali untuk menyusui anakku. Aku siasati dengan memompa air susunya dan menaruhnya di botol. Ah, Mel bisa tidur lebih lama, sebab dua jam berikutnya, akulah yang akan bangun dan memberikan susu yang telah ditampung di botol kepada anakku. Repot memang, tapi aku dan Mel tidak akan pernah lelah, karena anakku adalah buah cinta kasih kami. Kebanggan orangtuanya.
Aku ingin kamarku beraroma minyak telon. Di atas tempat tidurku berserakan bedak, baby oil, cotton bud, tissu, kapas dan botol minyak kayu putih. Aku dan Mel sibuk belajar memandikan bayi. Mel menaruh anakku di dalam sebuah bak yang berisi air hangat, perempuan itu memegang tubuh anakku dan aku yang mengambil tugas menyabuninya, mulai dari badannya yang kemudian beralih ke kepalanya, ups! jangan guyur kepalanya! Cukup basahi dengan handuk, berikan sampoo dan bersihkan dengan hati-hati. Dalam hal memandikan bayi ini, Mel pernah marah besar kepadaku lantaran aku sudah menyiapkan sikat gigi mungil dan pasta gigi rasa jeruk padahal anakku belum bergigi.
Setelah anakku selesai mandi, Mel akan mengangkatnya, membalutnya dengan sebuah handuk besar dan menaruhnya di atas tempat tidur kami. Mel akan mengeringkan tubuh anakku, melumurinya dengan minyak telon, lalu menaburi tubuh anakku dengan bedak, kemudian Mel akan memakaikannya baju berwarna merah jambu. Ah, anakku telah wangi sekarang. Aku menggendong anakku dari tangan maminya. Kuajak dia berjalan ke persawahan untuk menghirup udara pagi. Matanya mendelik, wajahnya berseri. Anakku tahu betapa aku mencintainya.
Selesai jalan-jalan anakku akan menangis karena rindu pada dada maminya. Kemudian gelak tawa akan meledak di rumah kami saat aku dan anakku berbebutan menyusu pada maminya. Tapi aku tidak akan pernah menang melawan anakku, karena Mel akan segera mengusir dan mengetuk kepalaku dengan sendok sayur.
Setelah kenyang menyusu, anakku akan tidur lagi. Dalam lelap anakku, aku dan Mel akan mencuci popok, gurita, kain bedong dan beberapa baju mungil yang kami beli di mall kemarin, lalu menjemurnya di belakang rumah.
Sekarang semua sudah selesai, Mel telah menyiapkan semua keperluan kerjaku. Tapi aku tak mau juga beranjak. Aroma minyak telon, bayi mungil dan seorang mami yang cantik membuatku ingin berdiam diri di rumah. Namun mengingat kewajibanku terhadap Mel dan anak kami, maka dengan langkah berat aku berangkat ke kantor. Sebelumnya, kuciumi anakku yang masih lelap dengan sayang, maminya pun tak luput dari sentuhan bibirku. Kutinggalkan kedua orang yang kucintai dengan berat hati. Baru saja aku melangkah keluar rumah namun aku sudah kangen mereka lagi. Ya Tuhan, betapa sempurnanya hidup ini.
Ah, tapi ternyata aku adalah perempuan yang bervagina dan berbuah dada. Sungguh, aku ingin berpenis agar aku bisa membuahi sel telur dalam rahim Mel. Aku ingin rahimnya mengandung anak dari benihku sebab aku ingin memiliki anak yang secantik maminya, namun memiliki mata sipit dan tulang pipiku.
Berikanlah aku penis...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kak De Ni, aku hanya bisa menggenggam tangan kakak dari sini. Aku sayang kakak.
BalasHapusbetapa besarnya cintamu terhadap mel :)both of you're lucky to find each other.
BalasHapusbersyukurlah pada momen yang telah diberikan olehNya, niscaya suatu saat Dia akan mewujudkan impian kalian berdua dalam bentuk yang lebih indah :)
-zoe-
dalam hati, aq juga ingin punya anak dari butchiQ. Tapi aq tw itu nggak mungkin. Jadi, aq dan dia berencana mengadopsi anak buat jadi anak kami. Hanya itu si yang bisa...
BalasHapusMaaf kalo komentar aq ga ngerubah apa pun..
it's a long and winding road
BalasHapus*sigh
just hang on, sista!
tweet-tweet
idem den... gw jg pengen, tp gmn cara yaa... bini gw jg pengen dibuahi am gw... tp buah gw diatas bukan dibawah.. haaah... bagaimana ini >.<' belum ada solusi ya... wlpn ud ada penelitian buat L yg pengen pny anak dg dna.. tp kaya'a blm berhasil ya
BalasHapus-.-'
-Chiaki Pie-
@ Babby, thanks ya dek...
BalasHapus@ Zoe, amin... Thank buat harapan dan doanya
@ Ephiey, nice for both of you. Semoga kalian selalu mendapatkan kebahagiaan
@ tweet-tweet, yes u're right...
@ Chiaki, Emang belum ada solusinya chiaki, apalagi kita hidup di bangsa yang "bermoral". Susah....
De Ni Setiap pasangan L pasti pengen punya impian seprti dirimu.. termasuk diriku..
BalasHapusNikmatin dan mensyukuri anugrah yang udah ada aja sudah lebih dari cukup
Mikirin Nikah dulu Den, baru punya anak.
BalasHapus@ Grey, Nikah sama Mel yha Grey???
BalasHapus@ Ligx, Amin, aku akan belajar buat nerima semua ligx... Semampuku....
Hanya bs tersenyum dan berdoa utk kebahagiaan kalian berdua :-)
BalasHapusHari ini harin jadi ke 8 bulan kami dan kami juga punya keinginan spt mu, but anyway...just enjoy our life, be happy with whatever you have *huge hugs for deni and mel
BalasHapusSeandainya kamu punya penis, mungkin Mel akan jatuh cinta kepada seorang Jo yang tidak memiliki penis :)
BalasHapusKak deni, selain menerima jg harus bersabar ya. hehe. ini udah takdir Tuhan kak. hehe.Tapi Ga ada yang ga mungkin, hehe.asal ada piti banyak...!cara satu2nya "Operasii,",hehe. Dunia udah modern kak, apalagi teknologi2 masa kini. hehe. Change gender..hue.
BalasHapus-Tere-
@ Tere, aku tetep mau pakai cara jadul dek Tere...
BalasHapus@ Jo, Heh? NGGAK MUNGKIN!!! Secara lo nggak punya mata sipit dan hidung jambu....
@ Arinie, Wah selamat ya Mbak. Semoga langgeng ma Tiara
@ Jill, Thanks yha Jill...
pengen nangis baca cerita ini ka,, T.T
BalasHapusGak tau nanggepinnya mesti gimana. Pokoknya tetep semangat ya :)
BalasHapus@Ri, Thanks sis! Semangat
BalasHapus@Gy, Hikh hikh hikh
aku juga pengen...tapi untuk saat ini menjalani setiap harinya bersama perempuanku saja sudah sangat cukup membuatku bersyukur...
BalasHapussalam kenal...
@Pecinta perempuan, Hai salam kenal. Thanks dah mau mampir ke rumahku...
BalasHapus