Kamis, Juni 25, 2009

Editor Stress Vs Opa Antik Part 2



Duh maaf deh kawan-kawan kalau aku harus tulis soal si Opa Antik lagi hari ini. Secara tujuan aku bikin blog kan juga buat dijadiin tempat curhat. Pasalnya gini, ternyata si Opa itu juga punya masalah antik lain, yaitu sulit menentukan yang mana kanan dan yang mana kiri.

Neh, aku ceritain dari A-Z. Si Opa bilang kalau dia mau kasih Bab 4. Meski aku lagi sibuk berat tapi Opa maksa hari ini naskahnya dah harus sampai ke tanganku. Opa emang bener-bener batu deh. Pokoknya aku jadi nggak bisa berargumen apa-apa selain jalan ke parkiran dan langsung ngebut naik motor. Nah masalahnya naskah ini, diambil bukan di rumah si Opa yang biasa aku kunjungi. Berhubung Opa lagi ada di rumah anak lelakinya, jadi tuh naskah harus diambil di rumah anaknya. Emang lokasinya nggak jauh dari kantor. Tapi karena aku sama sekali belum pernah ke tempat itu, urusannya jadi ngejelimet.

Aku jalan cuma berbekal HP. Si Opa jadi navigatornya. Nah masalahnya di mulai dari percakapan aku dengan Opa di telepon.
"Opa, saya udah di lampu merah, di bawah jembatan itu loh. Belok ke mana ya?"
"Oh ambil ke arah Barat."
"Duh Opa, kiri atau kanan? Saya mana tahu barat itu ada di mana?"
"Barat itu ya, seberangnya timur."
"Iya kiri apa kanan?"
"Duh apa ya?"
"Masa Opa nggak tahu kiri apa kanan? Tangan yang buat makan itu kanan loh Opa? jadi yang mana neh, cepetan dah mau lampu hijau."
"Iya, kanan dong!"
"Ok"

Aku belok kanan. Nggak lama aku telepon Opa lagi.
"Opa ini dah di depan Hero, kemana dong?"
"Loh kok bisa nyasar ke Hero? Nona belok kanan ya?"
"Loh kan tadi Opa bilang suruh belok kanan."
"Opa kan bilang ke arah barat."
"Nggak! Opa bilang kanan tadi, itu loh yang pas saya bilang tangan buat makan."
"Lah emang benerkan kanan? Maksudnya tangan buat makan itu kanan, bukan berarti nona belok kanan. Belok barat tadi. Kiri berarti non."
"Jadi maksudnya. ini saya nyasar gitu Opa?"
"Muter balik aja non."

Busyeeeeet deh, ini jalanan macet sumpah, suer, beneran. Tapi terpaksa aku muter balik. Kembali ke tempat tadi, ambil ke arah barat seperti yang si Opa maksud. Nggak lama aku telepon Opa lagi.
"Opa ini dah di depan bank Mandiri, belok mana dong?
"Ke utara deh nona."
"Duh Opa jangan pake utara, selatan, barat, timur deh. Saya nggak ngerti. Kiri apa kanan?"
"Kanan."
"Beneran neh ya?"
"Eh, kiri deh."
"Yang bener kanan apa kiri?"
"Iya itu..."
"Kiri ya berarti?"
"Kanan dunk nona."
Argggggghhhh!

Setelah aku belok kanan. Si Opa telepon.
"Nona di jalan apa sekarang?"
"Waduh nggak tahu deh, yang jelas ada Holland Bakery Opa."
"Wah berarti Opa salah. Arah kanan tuh kalau dari sini, kalau dari sana berarti kiri. Iya, berarti tadi belok kiri mestinya." Ampun deh, ada tempat buat harakiri di Jakarta tercinta ini nggak seh??? "Muter balik deh Non."
"Duh Opa ini jalanan satu arah. Nggak bisa muter balik. Ntar deh kalau ada puteran saya langsung muter."

Tapi, udah lama banget lewatin jalan itu, belum juga ada tempat buat muter balik. Akhirnya aku putuskan untuk masuk ke jalan-jalan kecil, siapa tahu ada jalan buat balik ke tempat tadi. Tapi boro-boro nemu jalan, yang ada aku malah nyasar total. Kalau telepon Opa nanya jalan yang bener malah bakal makin ribet. Mau nggak mau aku nyari jalan keluar sendiri. Setelah belok kanan kiri, lama-lama aku jadi ngerasa dejavu. Perasaan dah pernah lewat jalan ini, tapi di mana ya? kapan?. Dan... Astaga! ini kan jalanan tikus menuju kantorku, berarti 1 km lagi aku balik lagi ke kantor.

Cape deh!!! Akhirnya aku putuskan untuk balik ke kantor aja dan nggak jadi ke rumah anaknya Opa. Besok aja deh ke rumah Opa-nya langsung. Biar lebih jauh, tapi nggak ribet dan nggak bikin pulsa habis. Nggak lama si Opa telepon...
"Sekarang udah sampai di mana Non?"
"Lagi makan cendol."
"Makan cendol? Makan cendol di mana?"
"Di depan kantor saya."
“????”

4 komentar:

  1. wakakakakakaka
    Lucu sekali Den
    Sampe ngakak bacanya

    BalasHapus
  2. hehehhehe..ada part 3 nya nggak Den...ditunggu buat bikin aku tertawa lepas....hahahhaha...sumpaahhh...wajahmu yang kepanasan, nyasar plus keseel kaya apa yaaa....???? wakakakakak

    BalasHapus
  3. @Anonim, Hehehehe Padahal pas ngejalaninnya nggak lucu loh. KESEL!!!! Sumpah DEH! KEsel banget!!!
    @Arinie, Jangan bayangin wajah gue, bayangin deh wajahnya si Opa waktu tahu kalau gue malah makan cendol di depan kantor gue. Huhahahaha

    BalasHapus
  4. iya yaaa..wajah opa pasti ditekuk kaya onta berlutut...hehhehe...ciiiaann si opa, deni siiihhhhhh....

    BalasHapus