Saat cinta tidak lagi menjadi sebuah kisah biasa. Saat cinta mewarnai segala sisi kehidupan. Saat cinta mengajar, mengubahkan dan membangun. Saat manis dan pahitnya cinta menguntai sejarah. Dan saat sejarah cinta harus diabadikan.
Sejarah Cinta
Setiap kisah adalah sejarah
Cinta adalah sebuah kisah
Cinta adalah sejarah
Tak kubiarkan sejarah menghilang di udara
Maka aku abadikan kisah ini dalam goresan kata-kata
Agar cinta itu abadi
Agar sejarah itu selalu dikenang
Cinta adalah sebuah kisah
Cinta adalah sejarah
Tak kubiarkan sejarah menghilang di udara
Maka aku abadikan kisah ini dalam goresan kata-kata
Agar cinta itu abadi
Agar sejarah itu selalu dikenang
Kamis, Juli 30, 2009
Karena Kamu adalah Cinta
Kekasihku, ingatkah kau kapan terakhir kali aku pulang kantor dan memberimu kejutan setangkai bunga yang sengaja aku sisipkan dalam jaket? Ingatkah kau kapan terakhir kali aku memberimu coklat yang bungkusnya aku ganti dengan kata-kata puitis? Kapan terakhir kali aku memainkan piano dan bernyanyi lagu cinta untukmu? Kapan terakhir kali aku mengajakmu berdansa? Kapan terakhir kali aku memuji kecantikanmu? Kapan terakhir kali aku mencetak fotomu lalu menghiasnya dalam sebuah album? kapan terakhir kali aku masak puding dan sayur buncis kesukaanmu? dan kapan terakhir kali aku menyuapimu vitamin dan membuatkanmu segelas susu?
Aku tahu, kamu sangat menyukai semua hal ini. Kau menyebutnya romantis dan selalu memujiku karena aku romantis. Sayangku, kau pun harus tahu bahwa justru aku sangat bersyukur punya kekasih yang bisa aku perlakukan romantis sepertimu.
Hanya, sekarang ingatkan aku, kapan terakhir kali aku melakukan semua itu?
Kusadari belakangan aku lupa romatis, meski tiap hari aku mencium dan memelukmu erat. Tapi ciuman dan pelukan itu lebih mengarah kepada ciuman dan pelukkan keresahan.
Bukan, bukan kesibukan yang telah melimpahkan segala keresahan. Tapi keberhargaanmu dihatiku yang telah membungkusku rapat dalam keresahan. Aku resah, cemas, takut, rapuh, sakit. Dan semua hal ini membuatku hanya bisa berkata, "Aku nggak mau kehilangan kamu Beib!" Kekasihku, hanya kata-kata itu yang mampu terucap setiap kali aku bersamamu.
Mestinya aku tidak berhati banci, mestinya aku tidak melankolis, mestinya aku lebih dewasa darimu, lebih kuat, lebih tegar, lebih bijak. Tapi dalam hal ini aku bukan siapa-siapa. Aku adalah orang yang baru mengerti arti cinta dan arti takut kehilangan.
Dulu aku selalu heran melihat orang menangis karena putus cinta. Dulu logikaku tak mampu menerima mengapa ada orang yang bunuh diri karena cinta, mengapa ada orang yang hidupnya hancur karena asmara. Sekarang, aku baru memahami apa arti cinta itu. Cinta itu adalah kekuatan yang mampu membahagiakan dan menerbangkanku setinggi langit, tapi kekuatannya juga mampu menyakiti dan menghempaskan aku ke jurang.
Kemarin temanku berkata: "Mencintai seseorang adalah kesakitan, jadi lebih baik dicintai." Tapi, aku sadar bahwa mencintai adalah anugerah. Sebab mencintaimu mengajarkanku arti memberi dalam ketidakmampuan, arti berkorban dalam ketidakberdayaan, arti bertahan dalam kerapuhan. Bersamamu, aku mengerti bahwa cinta begitu bernilai.
Sayang, siapkanlah dirimu karena hari ini aku akan membawakanmu setangkai bunga, mempersembahkan sebatang coklat yang berbungkus bait-bait asmara, menyanyikan lagu cinta dan berdansa denganmu dalam ribuan pujianku atas kecantikanmu, lalu kita akan makan sayur buncis dan puding coklat. Saat makan, liriklah meja makan kita karena ada fotomu berhias di sana. O.. iya, jangan lupa minum vitamin dan segelas susu coklatmu.
Karena kamu adalah cinta...
Dalam sakit maupun bahagia, dalam duka maupun suka, dalam tangis maupun tawa, cinta akan tetap berharga...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
cinta itu seperti kupu2 yg terbang tinggi...hinggap dimana saja yang dia ingini....hehhehehe itu sih cuplikan lagunay kembar grup jaman dulu :)
BalasHapus@ Arinie, dan saat hinggap di pundakmu, dia tak akan mudah pergi
BalasHapusAaiihhh....romantisnya... :D
BalasHapusAda satu lagu yg aku suka dari PADI judulnya Cahaya Mata...kl denger lagu ini jd inget cahaya mataku
"teduhkanlah hatiku...lelapkan jiwaku
duhai engkau cahaya mataku
yang menuntun jalanku...yang memandu hidupku
yang meredupkan perih lelahku
tersenyumlah...bahagialah
sungguh engkau yg melumpuhkan hatiku
yg melipurkan rinduku
senyuman itu menenangkan aku"