Sabtu, Oktober 18, 2008

Cinta Yang Tidak Akan Bertambah

Dear My Love...

Mel, dulu aku hanya pengagummu yang mengintipmu dari balik pintu. Kamu begitu cantik. Berulang kali kamu hanya menyapaku lewat senyum. Ada banyak tabir yang membuatmu hanya puas oleh sebuah senyuman. Dan aku pun merasa begitu, senyummu cukup bagiku.

Mel, dulu aku hanya seorang konselormu. Mengucap sedikit saran yang memberi sedikit pengaruh dalam hidupmu. Hanya sedikit. Semua kalimat yang melompat indah dari bibirku segera hilang di udara. Dan kamu merasa kata-kata kecil cukup bagimu, akupun merasa begitu, cukuplah itu.

Mel, dulu aku hanya seorang pengendara motor yang kadang kau sapa saat berpapasan di jalan. Tak ada banyak kata. Kau segera berlalu, mataku mengekor, namun kau segera lenyap. Dan kau merasa perjumpaan itu cukup, akupun begitu, cukuplah untaian kata singkat yang terlontar dari bibir merahmu.

Mel, kini aku adalah ruang percintaanmu. Aku menerobos pintu kamar dan bertahta di ranjangmu. Bukan hanya senyum yang kau berikan. Tapi ciuman sayang, pekukan hangat dan rangsangan kenikmatan. Kita berguling, meremas, menghisap, mengecup lalu tertawa dalam surga dunia. Aku menjadi begitu berharga bagimu. Aku adalah mawar putih yang tak pernah berhenti kau hirup baunya.

Mel, kini aku adalah pemimpinmu. Aku duduk dihadapanmu sebagai salah seorang yang kau limpahi hak untuk mengambil keputusan dalam hidupmu. Aku punya bagian unuk menentukan di mana kamu harus kerja atau kuliah. Untuk menentukan apa yang harus kamu lakukan selama setahun kedepan dan apa yang harus kamu buang. Aku menjadi begitu berharga bagimu. Tidak ada satupun keputusan yang kau ambil tanpa persetujuan dariku.

Mel, kini aku adalah pendampingmu. Aku menemani kemanapun engkau pergi dan mengantar ke tempat mana pun yang mau kau kunjungi. Aku menjadi begitu berharga untukmu, tak ada satu pun tempat yang kau singgahi tanpa pendampinganku.

Apa yang membuat dulu dan sekarang begitu berbeda?
Adalah Cinta yang menjadi biang keroknya.

Dia tidak pernah mengenal kata cukup. Kita berulangkali mengingatkan diri tentang arti kata cukup itu, tapi cinta berulangkali berteriak tetang arti kekuatannya. Cinta itulah yang menghantarku menghampirimu. Cinta itulah yang membuat aku memberi pengaruh besar dalam hidupmu. Cinta itulah yang membuatku selalu disampingmu.

Dulu telah berubah menjadi kini. Aku, seorang yang kau hormati seperti kakakmu sendiri, telah berubah menjadi kekasih hati. Hidup yang wajar telah berubah menjadi unik. Semua berubah. Tapi, hari ini kuberitahu kepadamu bahwa ada satu yang tidak pernah berubah.

Yaitu cintaku kepadamu...
Maka kuperjelas obrolan kita semalam
"Say, cintamu ke aku bakal berkurang nggak?"
"Nggak dong say?"
"Berati cintamu bakal bertambah terus yha?"
"Nggak juga"
"Loh?"

Mel, kamu harus tahu bahwa cinta yang kini sama besarnya dengan yang dulu. Kekaguman yang kini sama besarnya dengan kekaguman yang dulu. Tidak pernah berkurang dan tidak pernah bertambah. Sebab sejak dulu aku telah mencintaimu dengan cinta yang penuh, jadi bagimanakah aku harus menambahkannya? Mari buat interval cinta antara 0-10, maka sejak dulu aku mencintaimu dengan cinta berangka 10, jadi adakah yang lebih besar dari angka itu? Maka kujawab pertanyaanmu semalam. Cintaku tidak akan berkurang, itu pasti. Tapi cintaku juga tidak akan bertambah sebab aku telah dan akan selalu mencintaimu dengan cinta yang penuh.

With love,
De Ni

7 komentar:

  1. De Ni, bilang sama Mel jangan takut ama Jo ya. Kan dah terbukti kalo Jo lebih manis dari elo, hahahaha.

    Anyway, kalian berdua adalah pasangan yang serasi di mataku. Aku berdoa semoga hanya yg terbaik yg terjadi dalam hidup kalian ;-)

    PS. Mel chayank, lain kali jgn ajak De Ni yaaa, hehehe

    BalasHapus
  2. Salam kenal... Suka banget baca2 tulisan kamu. Ijin ngelink di blogku ya...

    BalasHapus
  3. romantissnyaaaa :)
    Salam buat Mel yaaa...
    Dapat titipan salam dari Michiruuu :)

    BalasHapus
  4. Iya,DeN...kalau rasa cinta melebihi angka 10...O-Oooww...sudah masuk dalam range Posessif twuh...adduh, jangan dech...repot jadi orang posessif atau dapat partner yang posessif, bisa2 bertanduk mulu ntar jadinya...heheheheee...

    BalasHapus
  5. Emm..dreams come true. Seorang sahabat pernah bilang jika semua berawal dari mimpi. Betul ga sih Den?

    Salam, Vivo

    BalasHapus
  6. Mel, aku bukan pengobral cinta karena kata mamaku cinta itu identik dengan nafsu dan nafsuku hanya untuk pasanganmu (*cibir Deni)

    Mel, pundi sayangku dari 0-1000. Saking beratnya bawa2 neh pundi, isinya terus aku bagi2 termasuk dah aku bagi juga buat yayankmu Deni. Tapi kok ya ndak abis2, aku jadi binun ndiri. So, jadi kapan kita bisa 3some? *TETEUB*

    With pull gokil,
    Jampie Jupie

    (*komen ini ditujukan buat Mel, jadi kudu n wajib di balas ama Mel TITIK Haram hukumnya kalo diwakilkan TaNDA SERU)

    BalasHapus
  7. @ Jo, Mel ajak jalan lagi tuh. He..he.. Tapi bertiga. Nanti gue yang traktir deh.
    @ Rie, Senang banget neh kalau ada yang mau link blogku
    @ Arie Gere, Salam balik buat Michiru yha
    @ Affy, Betul banget tuh.
    @ Vivo, Sumpah, dulu gak pernah kepikiran kalau ternyata Mel juga suka ma gue. he...he..
    @ Jupiter, berhubung gue lakinya Mel. Jadi gue wakili dulu. Kata Mel, 3some, Boleh tuh tapi di restoran seafood yha....

    BalasHapus