Senin, Oktober 06, 2008

Aku Raja, Dia Tuan Putri

Jangan tanyakan bagaimana nikmatnya liburan kepadaku dan Melisa. Jangan bayangkan kami berada di pinggir pantai, berlari kecil dan berguling di atas pasir. Jangan bayangkan kami mengigil di puncak gunung, makan jagung bakar dan minum wedang jahe. Sungguh, kami tak punya waktu untuk kencan. Aku benar-benar sibuk. Aku harus mengedit sebuah buku sebanyak 400 halaman yang harus selesai cetak akhir Oktober, aku juga harus membuat 10 renuangan, mendisain cover buku dan melakukan berbagai transaksi. Jadi kau bisa bayangkan, liburan berarti duduk di depan laptop dan membaca halaman demi halaman, menulis kata demi kata dan menyapa orang satu demi satu untuk menawarkan buku cetakan yang akan diterbitkan. Suatu pekerjaan yang sangat menjenuhkan.

Tapi untung Melisa berniat untuk menjadikan aku raja saat libur lebaran tiba. Maklum selama hari kerja, dialah yang menjadi Tuan Putri. Aku adalah sopir pribadi. Aku mengantar ke mana pun ia pergi, mulai urusan kantor sampai urusan belanja. Mulai pagi hari sampai larut malam. Jadi libur lebaran adalah moment balas budi baginya.

Rabu, 01 Oktober 2008
09.00 WIB
Aku bangun tidur, Melisa menyambutku dengan sepiring nasi goreng.
10.00 WIB
Aku mandi, Melisa mencuci semua baju kotorku
11.00 WIB
Aku mengedit buku halaman 1-40, Melisa memberisihkan rumah, mulai dari menyapu, sampai mengepel lantai
12.00 WIB
Aku mengedit halaman 41-85, Melisa memasak untuk makan siang
13.00 WIB
Aku dan melisa makan siang
14.00 WIB
Aku mengedit halaman 86-130, Melisa mencuci sepatu yang aku gunakan untuk bermain bola di lapangan yang basah dan berlumpur. Sumpah kotornya minta ampun.
15.00 WIB
Aku tidur, Melisa membuat puding strawberi dan pisang goreng
16.00 WIB
Aku bangun tidur dan segera mengedit halaman 131-145, Melisa menghidangkan puding, pisang goreng dan teh hangat
17.00 WIB
Aku dan Melisa mandi
18.00 WIB
Aku mengedit halaman 146-175, Melisa memasak menu makan malam
19.00 WIB
Aku menonton TV, Melisa menyemprotkan obat nyamuk ke setiap ruangan
20.00 WIB
Aku masih nonton TV, Melisa menyetrika baju dan membereskan lemari
21.00 WIB
Aku mengedit halaman 176-211, Melisa kembali menyajikan pisang goreng dan puding, kali ini dengan secangkir kopi.
22.00 WIB
Aku mengedit halaman 212-240, Melisa duduk disampingku sambil membaca komik Doraemon
23.00 WIB
Aku mengedit halaman 241-270, Melisa masih membaca komiknya sambil sesekali memijat bahuku.

Kamis, 02 Oktober 2008
00.01 WIB
Aku mengedit halaman 271-300, Melisa tidur
01.00 WIB
Aku mengedit halaman 301-320, Melisa terbagun dan membuatkan aku secangkir teh hangat dan sebuah apel yang sudah dikupasnya dan dipotong kecil-kecil
02.00 WIB
Aku mengedit halaman 321-356, Melisa tidur
03.00 WIB
Aku mengedit halaman 357-385, Melisa terbangun lagi dan kembali membuatkan secangkir teh hangat
04.00 WIB
Aku selesai mengedit 400 halaman buku, Melisa merapikan tempat tidur. Aku tidur, Melisa menghangatkanku dengan sebuah selimut tebal. Membelai keningku sambil berdoa mirip seorang mommy menidurkan bayinya.
05.00 WIB
Aku masih tidur. Melisa masak air, mencuci piring dan baju.
06.00 WIB
Aku masih tidur. Melisa belanja ke pasar
07.00 WIB
Aku masih tidur. Melisa memasak untuk sarapanku
08.00 WIB
Aku bangun tidur. Melisa menyiapkan serpiring nasi dan sepotong ayam goreng
09.00 WIB
Aku dan Melisa nonton TV
10.00 WIB
Aku masih nonton TV, Melisa ketiduran dan aku berdoa untuknya

Tuhan bertapa teranugrahi aku
Betapa terrahmati aku
Saat aku tertidur, aku ada dalam pikirannya
Ia melipat tangan dan berdoa untukku
Saat ia tertidur, aku pun tetap memenuhi pikirannya
Ia membuka matanya dan terjaga untukku
Dengan tangan lembut melayani
Dengan hati berseri mendampingi
Di saat lelah berkecamuk, ia tetap bertahan
Sekarang ia tertidur dalam pangkuanku
Tertidur dalam kelelahan. Namun wajahnya begitu berseri
Tuhan, jagai perempuan ini
Perempuan yang selalu menjadikan aku sebagai rajanya
Berkati dia dengan kekuatan, dan
Berikan aku kasih, supaya aku bisa mengasihinya dengan kasih yang Kau beri
Amin

Aku mengeser tubuh Melisa yang masih terlelap. Bergegas aku bangkit. Dalam kegembiraan aku memasak menu makan siang, dalam riang aku menyetrika baju dan dalam kebahagiaan aku membereskan rumah.

"Mel, hari ini kamu akan jadi Tuan Putriku"

7 komentar:

  1. Dulu aku juga pernah sebahagia kalian, tapi itu duluuuuu... sebelum semuanya kandas seiring berputarnya sang waktu yang telah merubahnya menjadi bagian dari cerita masa lalu.

    Saat ini, kulipatkan kesepuluh jemari kubisikan sebaris do'a, semoga kalian selalu dikuatkan hingga bisa melewati segala kerikil ujian yang kelak mungkin akan membuat jiwa dan raga kalian menggigil. Semoga hubungan kalian bedua bisa langgeng ya, sis...

    *Peluk sayang buat DeNi n Mel*

    BalasHapus
  2. hi de ni

    aku ngga tau kamu punya blog...ku add di blogku ya...

    pls add my blog
    www.rainforesto.blog.com

    utanujan

    BalasHapus
  3. @ Jupiter, peluk chayank buat Jupee!!!! Thanks buat doanya y Sis!!
    @Utanujan, Ok bisa link ur blog adalah sebuah kebanggan buat De Ni dan Mel.

    BalasHapus
  4. Abadilah selamanya cinta kalian. Amen.

    BalasHapus
  5. kali ini aku bner2 nangis baca kisah kalian..
    GBU De Ni an Mel.. :)
    _bryandra_

    BalasHapus
  6. Thanks, Den...kisahmu ini mengingatkanku kembali :-)
    Smoga suatu saat nanti cintaku bs seperti kalian :-)

    Semoga kalian makin solid ya :-)

    BalasHapus
  7. @Grey, Thanks y
    @Bryandra, Aduh ampe terharu
    @Jill, amoin... Aku selalu berdoa untukmu Jill

    BalasHapus