Kamis, Oktober 23, 2008

Menjumpai Jo

Aku masih tertegun ketika segelas blueberry ice hampir habis kureguk. Sumpah aku mati gaya. Ini adalah pengalaman pertamaku menjumpai seseorang yang tahu tentang hubungan spesial antara aku dengan Mel. Kegelisahan menguasai seluruh jiwaku, meskipun yang aku jumpai adalah perempuan yang telah aku kenal baik dalam dunia maya. Bukan, bukan karena aku tidak mempercayainya. Sungguh, aku percaya padanya, maka aku mau menjumpainya dalam dunia nyata. Ini adalah titik masalahnya, dia adalah orang pertama.

Perempuan itu banyak bercerita tentang dirinya dan aku berusaha menjadi pendengar yang baik. Sebab bibirku terasa begitu kelu. Untungnya perempuan itu begitu tenang dan menenangkan. Aku, dengan segenap kemampuanku berusaha mengungkapkan ribuan kata dan cerita tentang aku dan Mel, tapi aku tetap merasa lebih akrab dengan kecanggungan. Halah, kenapa aku ini? bukankah aku sudah terbiasa berjumpa dengan ratusan orang? Dari yang miskin sampai yang kaya, dari yang terabaikan sampai yang dipuja. Bahkan bukankah aku sudah terbisa berbicara dan tampil di depan banyak orang? Entah mengapa, kali ini aku grogi setengah mati walau hanya menghadapi seorang perempuan. Entah karena aura perempuan itu yang begitu kuat karena matanya yang selalu memandang mata lawan bicara atau karena aku yang begitu bodoh? Entahlah.

"Udah jemput Mel sana!"
"Em, tapi kalau gue jemput dia, gue baru bakal kembali 3 jam lagi loh, gimana?"
"Ok gue tunggu."

Setelah 3 jam menempuh jarah 100 Km, aku dan Mel kembali datang kepada perempuan itu. Jujur salah satu alasan yang membuat aku semangat menjemput Mel adalah untuk menularkan semua rasa kacau balau yang aku rasakan sejak 2 jam silam kepada kekasihku. Kami bertemu, kami berhadapan. Perempuan itu melemparkan canda. Tapi aku dan Mel malah gelagapan membalas candaannya. Beberapa kali garpu terlempar dari meja, beberapa kali pizza meloncat ke tubuhku saat aku memotongnya, beberapa kali Mel gelagapan kehabisan kata-kata, beberapa kali aku mengeryitkan dahi, beberapa kali aku menepuk paha Mel dengan maksud yang tak jelas, beberapa kali kami berbicara tidak nyambung, beberapa kali aku menghela keringat di dahi dan beberapa kali aku dan Mel celingukan. Intinya aku dan Mel merasa menjadi pasangan yang paling bodoh saat itu. Anehnya perempuan itu tetap santai. Sekali lagi, matanya selalu memandang mata kami. Dan ini semakin membuat kami ciut.

Dalam perjalanan pulang dari pertemuan itu, aku dan Mel cekikikan menertawakan kebodohan kami. Ini adalah pengalaman pertama aku dan Mel kopi darat. Ini adalah pengalaman pertama aku dan Mel berjumpa dengan orang lain yang tahu hubungan kami. Dan ini adalah pengalaman pertama aku begitu canggung menghadapi seseorang. Tapi untung orang pertama itu adalah Frizzy Jo yang bisa memahami kegelisahan kami, bisa mendalami kecanggungan kami dan bisa menciptakan tawa ditengah ketegangan. Mungkin dalam pertemuan berikutnya aku dan Mel akan menjadi lebih baik, lebih santai.

Yha, kami bertemu Frizzy Jo. Dan aku beri tahu dua rahasia tentang dirinya kepada kalian. Pertama, untuk bertemu dengan Jo, kalian harus membawa sesajen yaitu sebungkus rokok Malboro Light Menthol beserta korek apinya. Yang kedua, menurut kami, Jo itu tidak keren, tapi Jo itu manis, manis sekali, sampai-sampai Mel bilang:

"Say, Jo tuh lebih manis dari kamu loh!"
"Hah? jangan-jangan Marlboro-nya dipakai buat melet kamu. Uuuuuhhhh"
"He..he.. Tapi aku suka muka jelek kamu kok say. Tampang jelek kamu ini yang buat aku cinta kamu setangah mati. Cinta banget"
"Huh kamu, mau bilang cinta aja pake ngatain jelek dulu."
Aku mendoerkan bibir. Aku ngambek.

7 komentar:

  1. Gileeee!!! Dah dandan habis2an gitu tetep dibilang ga keren??? Hikssssssss.

    Pantesan tuh garpu berkali2 loncat ke bawah, ternyata karena kalian grogi ya diliatin aku,hehehe. Padahal gue kan liatin Mel yang cantik dan imut, wakakakakakak.

    Ralat! Sesajen tergantung ilham. Waktu ketemu lo, si ilham bilang harus minta sesajen rokok. Mungkin kalo ketemu yg lain harus sesajen handphone, hahahaha (matre ga seh!!!)

    Anyway, bertemu kalian berdua merupakan sebuah kehormatan buat aku. Semoga ga kapok ya. Next jangan ada garpu yg loncat minta bagian buat ngerajam orang ya, hehehe

    BalasHapus
  2. Aku boleh minta ketemu juga ga? Tapi maunya ketemu ama Mel hahaha... kidding de', tapi kalo dikabulkan yah boleh banget :p

    BalasHapus
  3. @ Jo, oke pastilah Jo, gak ada garpu yang loncat. Tapi kalau pizza yang loncat gue nggak jamin. heheheheheheh
    Aku juga seneng ketemu kamu loh
    Salam dari Mel buat om Jo yang manis
    @ Mata Hati, hahahhahahah, waw tambah lagi neh penggoda Mel. Untungnya Mel itu grogian,ketemu Jo aja dia dah gorgi setengah mati hehehehhehehhe.
    Atur aja ci...

    BalasHapus
  4. Cie-cie-cieeeee... ceritanya gw keduluan start neh?! ga pa2 lah, kalo keduluannya ama temen hom2 sendiri sih gw redho banget daaah...

    Cuma yg bikin gw binun, kok bisa sih Den, lo grogi ama seorang Jo? Kalo yg groginya Mel seh gw bisa maklum, secara gitcu loh die kan biangnya tepe2. Kalo gw seh pas pertama ketemuan ma die langsung gw jitakin mesra, tuwh! abis manjanya bikin tangan gw ngedadak gatel2, pasti kalo ma kalian sengaja diumpetin tuwh! gak kya ma gw langsung diobral abiiisss...

    BalasHapus
  5. @ Jupie, hahahahhaha, Makanya ampe sekarang gue bingung kenapa gorgi seh. Em Jo, ternyata... kelihatan deh aslinya. Manja? hehehehhe Tapi waktu itu ada juga gue yang manja waktu dibonceng Jo. Hayo????

    BalasHapus
  6. untung pertama kali ketemu jo... sis... kalo ketemu aku kamu dikerubuti semut hahahaha soalnya aku manis,*narsis mode* sama jo emang semua pada loncat-loncat kegirangan...dia charming seh ehem ehem.

    utanujan/aderain

    aku add blog kamu di link-ku ya sis.

    BalasHapus
  7. @ utanujan, Why Not sis? Malah bangga neh blognya di add. Em, mami yang satu ini manis yha? Hehehehehehe

    BalasHapus